Komponen Elektronika: Dioda
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari
persambungan (junction) P-N. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus
pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda
berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda
semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak
digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa
kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air
yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup
oleh dorongan aliran air dari depan katup.
SIMBOL UMUM DIODA
Dioda disimbolkan dengan gambar anak
panah yang pada ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut
sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada
pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung
anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative = N).
FUNGSI DIODA
1. Sebagai penyearah, untuk dioda
bridge
2. Sebagai penstabil tegangan
(voltage regulator), untuk dioda zener
3. Pengaman / sekering
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu
untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level
tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu
untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED
(light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh
aplikasi pada rangkaian power amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk
dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage
controlled oscilator), untuk dioda varactor
JENIS DIODA
1. Dioda
standar
Dioda jenis ini ada dua macam yaitu
silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan
dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu
tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse,
frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap
kenaikan 1 derajat dari suhu normal.
Sesuai karakteristiknya dioda ini
bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Penyearah sinyal AC
2. Pemotong level
3. Sensor suhu
4. Penurun tegangan
5. Pengaman polaritas terbalik pada
DC input
Contoh dioda jenis ini adalah 1N400x
(1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148 (500mA).
2. LED (light
emiting diode)
Dioda jenis ini mempunyai lapisan
fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya.
LED mempunyai batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai
tersebut dipastikan umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang
dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan
laser diode. Selain sebagai indikator beberapa LED mempunyai fungsi khusus
seperti LED inframerah yang dipakai untuk transmisi pada sistem remote control
dan opto sensor juga laser diode yang dipakai untuk optical pick-up pada sistem
CD. Dioda jenis ini dibias maju (forward).
3. Dioda Zener
Fungsi dari dioda zener adalah
sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai
pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena
kemampuan arusnya yang kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil
tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias
mundur (reverse).
4. Dioda photo
Dioda photo merupakan jenis komponen
peka cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan
intensitas tertentu. aplikasi dioda photo banyak pada sistem sensor cahaya
(optical). Contoh : pada optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD. Dioda
photo dibias maju (forward).
5. Dioda
varactor
Kelebihan dari dioda ini adalah
mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang
diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem
transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan
televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL
(Phase lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan
frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator.
Dioda varactor dibias reverse
KARAKTERISTIK DIODA
1. Bias Maju Dioda
Adalah cara pemberian tegangan luar
ke terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif batere, dan
katoda dihubungkan dengan kutub negative batere, maka keadaan diode ini disebut
bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya
sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus
dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke diode dan akan selalu positif.
2. Bias Mundur Dioda
Sebaliknya bila anoda diberi tegangan
negative dan katoda diberi tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih
kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse
bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak
terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant.
Sebagai karakteristik dioda, pada
saat reverse, nilai tahanan diode tersebut relative sangat besar dan diode ini
tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai-nilai yang didapat, baik arus
maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda.
Komentar
Posting Komentar